: Mbah Surip
ribuan kata dalam hitam kopi
bercampur mesra di lubang bibir gelas mimpi
hitam sepekat harapan lama
meski kini terganti berpadu putih susu
beribu celoteh dan maki
pun sudah kau habiskan dari belasan jenis kopi
yang sebetulnya kau sangatsangat mengerti
pahit itu sama
seperti kehidupanmu di tepian waktu
dalam lagu berirama santai
entah berapa banyak sudah kau teguk mimpimimpi
walau dipaksa rebah tubuh dalam damai
namun hatimu tahu bahwa akhir adalah pasti
: pada cangkircangkir kopi yang belum sempat terhitung itu
telah dituliskan katakata
sebagai perpisahanmu
dari kebingungan nasib kepada rasa punya
dan dari kehidupan kepada siempunya segala punya
Tangerang, 2009
8/04/2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

2 komentar:
ya ya ya ...
ye ye ye .......
Posting Komentar