kutuliskan kembali
barisan syair yang dipetik malam
manakala mati angin tiada jelas meski sketsa
ah, kali ini hanya mampu mengingat
menandai selusuh potret yang tersirat
kurebut satu di antara acak gemintang
dan membiarkannya mencair
melumuri catatanku yang mengusang
Tangerang, 2009
8/17/2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

0 komentar:
Posting Komentar