Pages

7/23/2008

Penjara Langit

ketika semua penantian berujung
mengakhiri lembarlembar setiap perjalanan
menutup jutaan mata pada apa yang dimiliki
meninggalkan kembara sementara
menuju kelana kekal

ketika israfil dipaksa meniup terompet penghabisan
menyambut api dari jiwajiwa yang gelisah
mengangkat manusia dari liang segudang tanya
menuju tempat akhir bagi yang
terlambat mengucap ampun: penjara langit.

kamarkamar kosong akan terisi teriakan
diselingi bau anyir merayaprayap
menusuk penciuman
darah menangis, tulang terkikis
terulang dan berulangulang
tanpa henti

penjaga kamar dalam wajah tak dikenal
tutup telinga pada jeritanjeritan yang memaksa
mata tercungkil, hati tersayat
terulang dan berulangulang
tanpa akhir
diulangi dan mengulangulang
tanpa ampun

: semesta berpeluh
meja hijau akhir zaman
gemuruh badai
menyeret titiktitik dosa
penjara langit menanti
episode baru penghukuman!

      Tangerang, 2008

0 komentar:

Posting Komentar