: tangerang tribun
deru rodaroda waktu berkejaran,
menjemput bulanbulan
dari persinggahan harihari
melalui mingguminggu
: dalam usia tak pasti
pekanpekan indah terlewati,
kau beri aku ruang bercerita
dalam sulaman kisah tak bersuara
: kutitipkan pesan hati yang tersembunyi
di balik jahitan katakata
"aku tak pernah mengeluh!"
kau tak usah berpeluh
tak banyak kata menggambarkan keibaanmu
pada coretancoretanku yang lusuh
: kuterima kasihmu,
dengan ucapan terima kasih
dari bibir kelu yang membisik hati
Browse » Home » Archives for Agustus 2008
8/10/2008
8/04/2008
Temu Penyair 2
kumasuki gerbang kota lama
yang jauh dari hangar bingar
senyum keluarga dusun memandu langkah,
diiring aliran tenang sungai penghidupan,
hamparan hijau sawah membentang
sepanjang jalan dihujani panas
: aku mencari jejakjejak pena
yang selama ini menyeretku dengan gores tinta
dan, aku menemukan
menjadikannya euphoria hati
dan kuabadikan
dalam potret tarian kata
Pamulang, 3 Agustus 2008
Dalam acara peresmian KSI Tangerang, di Pakuhaji, dan Galuh AS, sempat membawakan musikalisasi puisi dari puisi yang berjudul:
Mencari Kata yang Hilang
yang jauh dari hangar bingar
senyum keluarga dusun memandu langkah,
diiring aliran tenang sungai penghidupan,
hamparan hijau sawah membentang
sepanjang jalan dihujani panas
: aku mencari jejakjejak pena
yang selama ini menyeretku dengan gores tinta
dan, aku menemukan
menjadikannya euphoria hati
dan kuabadikan
dalam potret tarian kata
Pamulang, 3 Agustus 2008
Mencari Kata yang Hilang
Temu Penyair 1
sepanjang jalan selatan menuju timur
kutembus tanpa kompas penunjuk arah
menelusuri jalanjalan lama
menemui jalan baru setapak kaki
kutinggalkan jejakjejak itu
bersama tetesan embun keringat langkah
pada jalan berbatu pinggir kota
untuk menemukan tapak para pujangga
sekadar menatap wajah,
sekadar membujuk gairah
pakuhaji jadi syair kenangan
lantunan kota lama pijakanku
: namun bukan sekarang!
biar langit menentukan
rancangan segala impian
Pakuhaji, 3 Agustus 2008
Di sela-sela acara peresmian KSI Tangerang yang hadir saat itu:
Ahmadun Yosi Herfanda, Wowok Hesty Prabowo, Diah Hadaning, Viddy A. Daery, Gito Waluyo, Khusnul Khuluqi, Eva, , Galuh AS dan Teteng Jumara
kutembus tanpa kompas penunjuk arah
menelusuri jalanjalan lama
menemui jalan baru setapak kaki
kutinggalkan jejakjejak itu
bersama tetesan embun keringat langkah
pada jalan berbatu pinggir kota
untuk menemukan tapak para pujangga
sekadar menatap wajah,
sekadar membujuk gairah
pakuhaji jadi syair kenangan
lantunan kota lama pijakanku
: namun bukan sekarang!
biar langit menentukan
rancangan segala impian
Pakuhaji, 3 Agustus 2008
Ahmadun Yosi Herfanda, Wowok Hesty Prabowo, Diah Hadaning, Viddy A. Daery, Gito Waluyo, Khusnul Khuluqi, Eva, , Galuh AS dan Teteng Jumara
Langganan:
Komentar (Atom)
