Pages

9/04/2009

Kutuk di Ambang Batas


Sumber: Harian Online Kabar Indonesia, 16 Februari 2009

Kutuk di Ambang Batas
--- sepenggal cerita bagi mimpi gaza

ada suara tangis pecah di negeri terjajah;
kubayangkan aku turut di dalamnya
maka, berlarilah!
temukan perlindungan,
agar aman meski ketakutan
dan bersama kami menggigil,
dalam kotak persembunyian

matahari seakan berdiam diri
meratapi malam yang tiada berganti
meski terangnya menuntun jalan melewati batas
namun, asap dentuman meriam membungkus perbatasan
kami tak paham melangkah
berlari atau berpasrah diri?
bahkan tiada lagi berpijak tanah
: tenggelam dalam lautan darah

teriak kami menggelegar,
seolah menjadi birahi pelurupeluru yang sursar
kami terkurung dalam lingkaran!
monstermonster lapis baja di tanah kelahiran

dan lihatlah,
seorang perempuan tergeletak beralas darah
nafasnya lemah,
tangisnya tumpah,
berusaha menangkap tangan kanannya yang terpisah
ditempelkannya kembali pada daging yang layu
karena indah baginya terlihat menyatu
agar lebih mudah memberi restu
kepada anaknya yang mati diterjang peluru;
perlahan, wajahnya membiru
sesaat setelah kidungnya merindu
: tuhan, jangan ciptakan perempuanperempuan baru,
agar tak ada lagi bangsa yang membunuh banyak ibu!

Tangerang, Januari 2009

12 komentar:

puan nieska ni berlebihan sekali,
by the way, thanks dah singgah di tempat sederhana ni!

salam,

MINAL AIDIN WAL FAIDZIN
MOHON MAAF LAHIR & BATHIN

salam,

terima kasih

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H

update puisi yg baru donk .. dari kemarin kayaknya ini ini ajah perasaan ...

'tuk: Anonim & Pecinta Puisi:

     Terima kasih atas kunjungan, apresiasi serta perhatiannya di tempat sederhana ini ... semoga tak pernah habis ide tuk dituangkan selayak air yang tak bosan jatuh dari ketinggian ...

salamku, penuh cinta ...

found new games review, tips and tricks, and all cheats for yours!!

serangan ke jalur gaza memang masih menyisakan pedih mas.. puisi ini kurasa gambaran tentang keadaan saat itu...

mungkin aku ga tau persis gambarannya mas, hanya saja aku membayangkan suasana itu ... rasanya amat begitu mengharukan sekali. penuh ketakutan, anak-anak harus 'dipaksa' melihat saudara-saudara mereka bersimbah darah, suara meriam dan baku tembak ... ah, semoga negeri kita ini tak sampai seperti itu ...

salam,






























" Saya Suka Backgroundnya! Gimana Cara Buatnya Kang?? "

great poem..
kreatif banget sih kamuu..
salam kenal ya roy

Posting Komentar