Pages

12/22/2007

Tiara

rintik hujan bulan akhir
di jendela nomor 22
suara merdu memecah kebekuan
dari bibir mungil sosok penerus
perhiasan baru istana raja

tiara,
mahkota tiga tulang
perhiasan indah istana pembunuh
kokoh pondasi dalihan na tolu

tiara,
aura gemilang wanita emas
bentangkan senyum baru
di antara dingin kandungan
tak akan terjatuh
tulangtulang jadi penopang
dalam kehidupan yang menghimpitmu

       Buaran, 22 Desember 2006

Sajak ini kudedikasikan bagi bere Tiara Nathania Marpaung
di ulang tahunnya yang pertama